



Apakah perselingkuhan dapat dimanfaatkan atau harus dihindari? Bisakah perselingkuhan melibatkan cinta? Dapatkah kita secara tidak sengaja membentuk sebuah pernikahan yang buruk dan menghancurkan pernikahan yang baik?
Hampir semua orang mempunyai jawaban yang berbeda. Dan, bisa dipastikan hamper semua jawaban tersebut hanyalah klise. Orang cenderung menerima nasehat para ahli ketika telah terlanjur terjadi perselingkuhan. Sayangnya, nasehat tersebut kadang-kadang tidak sepenuhnya tepat alias manjur. Dibawah ini ada 6 (enam) mitos yang umum terdengar tentang perselingkuhan :
1.Ketidaksetiaan adalah kenyataan yang tak dapat dihindari, semua melakukannya. Secara teori, mayoritas pelaku perselingkuhan adalah kaum pria. Sedangkan para wanita adalah mangsa dari generasi lain yang keliru; pria tak bisa dipercaya. Pendapat itu sungguh menyesatkan. Beberapa wanita mencoba untuk mengunggulinya dengan membalas perselingkuhan. Adalah wajar kiranya bagi seseorang yang merasakan tertarik pada orang lain selain pasangannya. Tak jarang dari mereka pasangan suami istri, meski sedang berada disampingnya sekalipun masih mencuru-curi pandang bila ada pria atau wanita yang menarik perhatiannya.
2. Orang yang tak setia berarti tidak mencintai pasangannya. Bagi mereka yang tidak mencintai pasangannya mungkin bisa jadi tak setia, tentu saja fakta ini tidak sepenuhnya benar.
3. Perselingkuhan adalah sesuatu yang menyenangkan. Kencan, menyimpan rasa puas karena merasa diri menarik orang lain. Merupakan hal utama kenikmatan awal dari sebuah perselingkuhan. Perasaan seperti itu tak lain dari sebuah sensasi yang memabukkan yaitu perasaan cinya yang baru bersemi.
4. Pasangan selingkuh karena kegagalan kita dalam beberapa hal. Seringkali kesalahan-kesalahan ini hanya terletak pada perbedaan pendapat antara suami dan istri. Salah satunya karena harapa-harapan salah satu pasangan yang tidak realistis. Beberapa pria dan wanita meprediksi, bahwa pernikahan adalah jaminan dari kebahagiaan. Disaat tak menemukan kebahagiaan itu, mereka saling menyalahkan pasangannya.
5. Jika pasangan selingkuh, pernikahan harus diakhiri? Tentu saja mitos seperti ini sangat keliru adanya. Perceraian itu dapat menciptakan bentuk permasalahan baru yang jauh lebih susah diatasi. Mayoritas pernikahan yang dinodai dengan perselingkuhan lebih banyak atau lebih baik untuk dipertahankan. Yang jelas, apapun usaha yang anda tempuh dan hadapi masalah dengan sikap penuh kesabaran, kejujuran, dan keinginanuntuk meluruskan kendala tersebut. Saling komunikasi dan tukar menukar pendapat tentu saja tak ada salahnya demi kebaikan pernikahan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar