

untuk mengisi liburan, kakak aku skeluarga ke bioskop nonton KING karya ari sihasale. nonton tntunya demi anak2nya lah...sepulangnya crita kalao film KING ternyata bagus, bisa memotiviasi anaknya untuk giat belajar dalam sgala hal, termasuk bulu tangkis, kbetulan ponakan cwek aku yang SD dmn bulutangkis...
mereka nonton sangat terksan, filmnya begitu enak untuk dinikmati...ya aku sndiri tak nonton film KING sih tapi aku percaya dngan penilaian kakak aku itu, scara kita skeluarga kan moviebuff hehehe...
untuk hari selanjutnya, (kemaruk??) mereka nonton GARUDA DI DADAKU dan reaksinya sama spt saat nonton KING, katanya....amazing! mngangumkan dan dialog2nya sangat cerdas.
heemmmm...doeloe kita selalu mikir bahwa pnonton film2 indonesia bodoh2 dngan antre film2 horor kacangan...sekarang pndapat stereotype itu perlu diralat karena penonton kita bukanlah penonton bodoh karena banyak film2 sukses yang bukan dr level 'asal jadi' spt ayat2 cinta, ktika cinta brtasbih, laskar pelangi, king, garuda di dadaku.
spertinya, produser dan sineas lah yang berhak ngbentuk selera pasar, jika slalu dijjali film2 ecek2 ya pasti yg box offic film ecek2...liatlah gimana usaha sutradara2 riri riza cs, mereka cukup brhasil mengkawinkan sebuah film berunsur seni, kualitas dan komersialisme dengan gemilang.
Dengan idealisme yang pasti ga mninggalkan akan sni dan komersil, aku yakin produser ga usah takut merugi karna melihat data diatas yang ada film2 tersebut bukan hanya mengandalkan sex maupun setan2 gntayangan dngan judul bombastis.
sekali lagi...salute untuk KING dan GARUDA DI DADAKU ...2 film ini bisa bersaing dengan TRANSFORMER 2 di bioskop2 jakarta..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar