



KENAPA film horor tetap banyak diproduksi? Jawabnya, tentu saja karena laris, selalu dirubung penonton yang rela antre di loket padahal film horor tak butuh bintang-bintang mahal atau kaliber Citra, bujetnya pun tidak gede-gede amat. Dus, jelas sangat menguntungkan dalam perhitungan bisnis.Pada hakekatnya sifat dasar penonton film memang senang ditakut-takuti, khususnya bagi kaum remaja (jaman dulu) yang lagi pacaran, kan asyik bagi si cewek kalau mengkeret ngeri sambil menyesapkan wajah ke lengan cowoknya, sebaliknya bagi si cowok bisa berlagak sang pelindung nan gagah perkasa. HOHOHOHOHO...sok macho gitu lho...
Jika momok Barat lazimnya berke-lamin jantan (lihat: Dracula, Werewolf, Mumi, Frankenstein, Vampire, Drlekyll & Mr Hyde, dan kawan-kawan), sebaliknya memedi lokal berkelamin betina (dari Nyi Rom Kidul, Nyai Blorong, Kuntilanak, Sundelbolong, Wewegombel, si Manis jembatan ancol, sampai ke Suster Ngesot).Film horor Mandarin, India dan jepang pun lebih menonjolkan hantu betina ketimbang jantan. Bahkan dalam dongeng Tiongkok sejak ribuan tahun lalu yang dianggap paling berbahaya adalah siluman rubah serta siluman laba-laba (keduanya gemar melahap perjaka!). Di Bollywood yang paling populer tiada lain daripada Nagin (siluman ular betina). Dari negeri bunga Sakura paling ngetop adalah Siluman Kucing Hitam, dan tentu saja kini, Sadako, hantu perempuan berambut panjang yang merangkak ke luar dari layar televisi (dalam Ringu alias The Ring)! 1 lagi...hantu pucat KAYAKO dari 'ju-on' hehehehe
Sosok-sosok hantu masa kini tidak lagi menjijikkan seperti film djadul karena kengerian lebih ditekankan pada suasana dan imajinasi yang dibangun dalam benak masing-masing penonton. Dalam Jelangkung misalnya, ada sosok bocah cilik yang menghantui, tapi yang bikin penonton cewek menjerit adalah munculnya suster ngesot! Sosok mirip gombal terseret-seret juga ditampilkan dalam 12.00 A.M. Arwah kekasih yang ditakuti Winky Wiryawan dalam "Titik Hitam" sama sekali tidak muncul. Dalam "The Soul" dan "Missing", hantunya arwah anak kecil perempuan yang berlarian dan tertawa cekikikan. Dalam Belahan Jiwa ada roh perempuan Belanda yang muncul di gereja, kelenteng dan kuburan tua.
Yang unik ada arwah melankolis (diperani Nirina Zubir) yang semasa hidupnya bisa mengetahui seseorang akan meninggal bila tak nampak bayangannya di cermin. Diduga Hanny memadukan unsur-unsur dari film-film The Eye (karya Pang Bersaudara, 2002), The Sixth Sense (M. Night Shyamalan, 1999) dan Ghost (Jerry Zucker, 1990). Hasilnya, Mirror menjadi film yang unik, mengesankan, bahkan bernuansa romantis di balik keseramannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar