Minggu, 22 November 2009

\ bocah tua \




Iseng2 liat metrotv semalam pas malam minggu jam 21.30 ada film emotionally oleh suguhan sang maestro Park Chan Wook dalam karyanya yang berjudul “Old Boy”. Sebuah film lawas yang unik dan bercita rasa khas Chan Wook.
Oh Daesu seorang lelaki pemabuik ditangkap polisi bikin onar, setelah keluar karena jaminan seseorang bukan sampe rumah malah diculik.Daesu terbangun dan mendapati dirinya terkunci dalam sebuah kamar yang menyerupai kamar hotel. Sebuah tempat tidur, kamar mandi dan TV telah tersedia di dalamnya.
Setelah 15 tahun disekap tanpa tau kabar dunia luar, Daesu dibebaskan dengan ditaruh di sebuah tempat berumput dalam koper.

Dendam yang menjalar di seluruh aliran darah tubuhnya membuat Daesu bertekad untuk menemukan si biang kerok yang telah menghancurkan hidupnya. Daesu pun mulai mencari dan menyelidiki tokoh utama di balik penyekapan itu. Dalam penyelidikan inilah Daesu bertemu dengan Mido, seorang pramusaji di restauran Jepang yang akhirnya ikut membantu Daesu menyingkap segala misteri yang terselubung. Satu persatu bukti dan petunjuk ke si pelaku berhasil dikumpulkan Daesu. Meski demikian, tanpa disadarinya tiap langkah yang ditujunya demi menemukan si pelaku juga mengantarkannya pada kehancuran yang lebih berat.

KHAS THRILLER KOREA
Old Boy penuh kompleks dengan muatan-muatan konflik yang sedikit berputar namun sama-sama menuju titik yang sama.Ada dendam di dalam dendam. Uniknya film ini, meski dikemas sedemikian ekstrim, seperti mencoba memberi penekanan pada penontonnya untuk tidak menyepelekan sedikit informasipun yang didapat. Sebagaimana pepatah orang tua kita dahulu, “Mulut kamu adalah harimau kamu” telah diajarkan kembali dalam film ini.
Informasi sederhana yang keluar dari mulut Daesu di masa mudanya lah yang akhirnya menjadi harimau ganas yang di usia tuanya menghancurkan tiap keping bagian hidupnya.
Film "old Boy" sangat khas ala film thriller korea dengan durasi cukup panjang dan plot meluas kemana2 tapi tertata dengan baik.

Sebagaimana hal film "the chaser" juga menyajikan sebuah drama thriller mencekam tentang serial killer yang diburu germo beringas karena anak buah si germo dibantai serial killer.
@ film itu sama2 konflik meluas, luber kemana2 tapi tidak menjenuhkan, tentunya dengan suguhan kesadisan dimana2 dan tensi ketegangan tiada henti.
Sejujurnya "old boy" rada menjenuhkan dengan adegan2 'rada aneh'! Tapi mungkin ini bisa dijadikan tameng untuk menambah nilai plus dari film "old boy" ini sendiri.
Film ini mengandung unsur kekerasan dan seperti kekhasan film Chan Wook yang lain, adegan “make out” atau “makin love” bukan adegan tabu yang harus disamarkan sang sutradara. Chan Wook memang berbeda, berani dan cukup proaktif membuat gebrakan yang di luar jalur biasa. Meski demikian, tak bisa dipungkiri “Old Boy” memang karya Chan Wook yang paling kuat. Tak heran kalau film ini berhasil mengantongi penghargaan dari berbagai festival film internasional.

Award:
1. 57th Cannes Grand Prix of the Jury (Park Chan Wook)
2. Grand Bell Awards 2004: best director, best actor--Choi Min Sik (Oh Daesu), best editing, best illumination, best music
3. Asia Pacific Film Festival 2004: best director, best actor-Choi Min Sik (Oh Daesu)
4. 37th Festival Internacional de Cinema de Catalunya: best film, best critic’s film
5. Bergen International Film Festival 2004: audience award
6. British Independent Film Awards 2004: best foreign independent film

Tidak ada komentar:

Posting Komentar