



Ketika kekeringan ide itu menjadi alasan bagi pelaku bisnis film di Hollywood untuk melakukan penjiplakan atas buah pikiran sineas dari Asia, maka hadirlah yang namanya film2 remake horor Asia yang sempat membooming beberapa tahun lalu. Tapi sayangnya ide2 yang berpotensi itu dihadirkan dengan eksekusi yang kurang baik dan dihujat orang karena minimnya kualitas film2 tersebut bila dibandingkan dengan versi orisinalnya.
Sangat ironis memang kalau mau membandingkan dari segi teknologi justru Hollywood bisa dibilang lebih maju dari perfilman Asia, tapi kenapa mereka tidak bisa menghasilkan sesuatu yang lebih baik pada film hasil remake mereka? Yang terlihat disini adalah teknologi itu bukanlah segalanya yang menjamin bagi sebuah karya film itu bisa bagus ataupun tidak, ada hal yang lebih penting lagi yaitu penyutradaraan, penceritaan, pengembangan karakter juga hal2 lainnya. “The Ring” dan “Grudge” yang merupakan hasil adaptasi dari horor hits Jepang itu mungkin bisa dibilang adalah yang paling berhasil menjaring penonton pada masanya, selepas itu seiring menurunnya kualitas produk diiringi juga oleh penurunan keinginan para penikmat film untuk mengkonsumsi film2 remake horor Asia itu. Sehingga saat ini mungkin udah jarang banget kita melihat munculnya karya2 sejenis, secara perfilman horor Asia sendiri juga semakin kekeringan ide.
Film "the echo" dibintangi si ganteng jesse bradford yang doeloe main 'swimfan'.
=============================================================================
GAMER
Pernah nonton film fiksi ilmiah dengan tema olahraga maut? Mungkin beberapa judul yang cukup familiar di telinga adalah filmnya Arnold Schwarzenegger “The Running Man,” “Rollerball” atau film terbarunya Jason Statham yaitu “Death Race”. Semuanya adalah film bernuansa futuristik yang menceritakan sebuah permainan yang sama2 menggunakan nyawa sebagai taruhannya. Nah, ini ada satu lagi film yang mencoba memanfaatkan alur serupa yaitu “Gamer”, cuma disini media pertaruhannya dikembangkan dalam sebuah layanan game multiplayer online yang saat ini sedang dan lebih nge-trend di kalangan anak muda. Menjanjikan sebuah tontonan pemacu adrenalin penuh adegan baku tembak, ledakan, dan strategi combat layaknya game aksi di PC ataupun Playstation, film “Gamer” ini adalah hasil racikan duo sutradara yang sebelumnya lebih dikenal lewat dwilogi “Crank” yang dibintangi oleh aktor aksi asal Inggris Jason Statham, yaitu Mark Neveldine and Brian Taylor. Kebetulan karya aksi gila2an mereka yaitu sekuel “Crank,” “High Voltage” juga baru2 saja ini beredar di pasaran, jadi mungkin masih fresh di pikiran bagaimana style penyutradaraan yang diusung duo ini. Dan style itu juga mungkin tidak banyak mengalami perubahan saat mereka menggarap film satu ini, hanya, tentunya tema futuristik disini bakalan menjadikan efek, desain produksi, dan budget untuk “Gamer” berada diatas “Crank.” Untuk film ini sang duo sutradara juga telah mempekerjakan barisan bintang yang lebih punya nama bila dibandingkan film terdahulu yang hanya memanfaatkan kharisma Statham. Sebagai tokoh utama, ada bintang aksi yang tak kalah sangar yaitu Gerard Butler yang angkat nama setelah sukses film adaptasi komik bangsa Sparta yaitu “300.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar