

Jutaan orang Thailand percaya bahwa dengan berbaring di dalam peti mati ketika masih hidup merupakan salah satu cara untuk memperpanjang usia. Ritual tradisional yang telah lama dijalani masyarakat Thailand itu hingga kini masih dijalani. Bahkan ritual yang dinamakan Long Thor Tai ini sempat tercatat di Guiness Book of World Record saat ratusan orang melakukannya bersama-sama.
Diilhami dari ritual itulah Eakkachai Aueklongdhram, yang juga pernah menyutradarai Beautiful Boxer, membuat film yang luar biasa ini.
Diceritakan secara terpisah dan paralel, tokoh utama dalam film ini adalah Chris (Ananda Everingham) dan Sue (Karen Mok). Keduanya tidak saling mengenal namun mereka sama-sama mengikuti ritual Long Thor Tai dengan alasan yang berbeda. Chris rela tidur dalam peti supaya kekasihnya yang sedang terbaring koma di rumah sakit, Mariko (Aki Shibuya), dapat sadar kembali.Sedang Sue ingin dihilangkan kanker yang suatu saat bisa merenggut nyawanya. Pasca ritual tersebut, terjadilah hal2 mistis dalam kehidupan Sue maupun Chris.
Acungan dua jempol buat para sineas Thailand yang tampaknya jauh lebih siap untuk menembus Hollywood ketimbang sineas local. Dari sinematografi dan teknik pengambilan gambarnya yang cantik dengan angle-angle yang biasa kita dapatkan di film-film Hollywood, tata artistik yang indah (terutama setting ratusan peti mati mengelilingi patung Budha) serta permainan alur yang membuat penonton makin penasaran.
Berbeda dari film horror Thailand lain yang cenderung naratif dan ringan, The Coffin memainkan plotnya dengan cukup cerdik/cerdas sehingga sepanjang film penonton bertanya-tanya apa hubungan antara para tokoh atau antara kejadian satu dengan kejadian lainnya. Ada juga sedikit plot twist di bagian akhir film.
Lucunya pas nonton pertama di dvd bajakan, begitu kecewa tidak sesuai harapanku terhadap film ini, nah pas nonton ke 2x nya, aku menyadari film ini cukup luar biasa.Ada dua alasan lain kenapa aku bilang film ini ‘rasa Hollywood’. Pertama adalah penggunaan bahasa Inggris sebagai bahasa utama film yang didukung oleh bintang-bintang dari Thailand, Jepang dan Hong Kong. Dan yang kedua.. gaya horrornya lebih Hollywood (susah ngejelasinnya, tapi kalo nonton pasti tau maksud aku hohohoh)
Bagi penggemar film horror Thailand sebelumnya, seperti Shutter, 4Bia, atau Alone, mungkin film ini kurang menakutkan dan terlalu drama. Tapi buat aku, meskipun tidak semencekam Shutter, film ini secara keseluruhan sangat menghibur dengan adanya bumbu-bumbu drama, misteri, dan romansa percintaan. Tak heran The Coffin menjadi film terlaris di Thailand. Oh iya, because I love KAREN MOK! bonusnya...andrew lin! hihihih...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar