


Apa yang sbenernya terbersit di benak seorang bintang ketika ditawari main film layar lebar? pertama jelas...sumringah alias semangat! setelah lama berkecipung di dunia serial tv pasti ada suatu sensasi baru yang hangat ketika disodori tawawan main layar lebar...tapi bagaimana jika pada dasarnya skenario dan hasil film nya tidak maksimal?
Ya..kasus begini spertinya patut ditujukan buat Nabila Syakieb si ratu serial tv. Begitu semangat menerima tawaran main 'the real pocong' pasti banyak harapan2 di dunia film tapi apa lacur jika film ini tidak sesuai harapan penonton pada khususnya.
Hanny R Saputra kayaknya mengikuti jejak Rudi Sujarwo, awal2 nya bagus bikin film tapi makin kesini malah kedodoran dalam membangun sebuah struktur film.
Menonton 'the real pocong' serasa membuat rancu akan eksistensi pocong itu, terasa banget sosok pocong yang ngetop itu kehilangan identitas berubah bak sosok 'wewe gombel'. Bagaimana tidak?
Pocong yang identik menakut2i saja, disini digambarkan menculik anak2 yang dianggap sebagai anak2nya...aneh khan?
Nafas horor yang harusnya terhembus menakutkan dengan dukungan setting yang cukup oke menjadi semakin lantak..patah dimana2 apalagi dengan dukungan scene yang semakin tidak membuat logika penonton berjalan...
KENAPA JUDUL 'THE REAL POCONG'?
tentu judul itu untuk menarik animo penonton indonesia yang begitu euforia akan film 'pocong 2' yang sama2 dibuat sinemart pictures. Berkisah tentang keluarga muda Ivan (ashraff sinclair) dan istrinya Rini (nabila) serta anak manis Laura (Sakinah Dava Erawan) menempati rumah baru di sebuah puncak...Dari menit2 awal Laura udah didatangi sosok pocong sampe 'tersesat' ke sebuah gubuk dimana jadi markas pocong.
Tetangga nya dokter Nila (kinaryosih) yang coba dihadirkan untuk membuat kejutan menjelang akhir film tidak membuat kejutan untuk penonton karena mudah ditebak kalau dokter Nila nan misterius ini pasti sosok pocong itu dimana semasa idup dokter Nila diperkosa perampok, depresi lalu membunuh anaknya dan dokter Nila bunuh diri.
Lupakan saja ayat kursi, rosario, tasbih, salib, hio atau biksu2, karena horor kontemporer sekarang tidak perlu film2 ala the exorcise dimana pemuka agama mengusir roh...di film ini paranormal mewariskan jimat kalung yang bisa mengenyahkan setan.
Jimat begitu ditakuti oleh si dokter Nila, tapi kok dengan mudah (akhirnya! setelah sutradara pusing gimana bikin eksekusi film) bisa dengan mudah menculik Laura yang pakai jimat itu.
Soal Ashraff Sinclair aktingnya mencoba maksimal meniru ryan Reynolds di film "the amytiville horror", not bad sih aktingnya.
Untuk Nabila Syakieb masih berkutat dengan akting dan expresi bak sinetron.Yang cukup mencuri perhatian malah pemeran Laura si Sakinah Dava Erawan, dia akting sanggup stabil sebagai cewek cilik penuh ketakutan dari awal film hingga ending.
Apalagi jika melihat adegan ending. Film ini seakan-akan ingin diselesaikan secepatnya. Pasalnya, hanya dengan melemparkan jimatnya, hantu pocong dr. Nila bisa kalah. Sementara beberapa adegan menunjukan kalau hantu pocong itu berusaha membunuh Laura yang mengenakan jimat tersebut. Bahkan ada adegan dimana akhirnya kalung jimat itu lepas.
Ahhh...menonton cukup di DVD BAJAKAN tidak terlalu rugi, kalau nonton di bioskop kayaknya rugi waktu deh hohohoh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar