


PERTAMA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Bertoempah Darah Jang Satoe, Tanah Indonesia.
KEDOEA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mengakoe Berbangsa Jang Satoe, Bangsa Indonesia.
KETIGA. Kami Poetera dan Poeteri Indonesia, Mendjoendjoeng Bahasa Persatoean, Bahasa Indonesia.
hehehe...tanggal 28 oktober adalah hari 'sumpah pemuda'. Saat liat sebuah berita siang yang dibawakan Tommy Tjokro, ada liputan orang2 awam disuruh ngucapin 'sumpah pemuda' ahahaha..lucu! ternyata pada gak hafal...mana pas kata2 ga apal lalu di layar tipi ada tanda cross X artinya salah...
Ahh...kita sebagai bangsa indonesia harusnya apal deh..bukan gal sulit sekedar menumbuhkan jiwa nasionalisme dan mengenang akan jasa para pahlawan doeloe tapi sering dilupakan...lama2 PANCASILA bisa dilupakan deh.
Rumusan Sumpah Pemuda ini ditulis Yamin pada sebuah kertas ketika Mr Sunario, sebagai utusan kepanduan tengah berpidato pada sesi terakhir kongres. Sebagai sekretaris, Yamin yang duduk di sebelah kiri ketua menyodorkan secarik kertas kepada Soegondo, sembari berbisik, ”Saya punya rumusan resolusi yang elegan.”
setiap 28 Oktober, Yamin yang pernah menjabat Menteri Kehakiman, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Sosial di masa Soekarno itu selalu diundang hadir dalam peringatan Sumpah Pemuda. Herbert Feith menyebut tokoh yang meninggal pada 17 Oktober 1962 itu sebagai ”seorang ideologis nasionalis yang berada persis di belakang presiden.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar