


Suatu hari di pertengahan Oktober tahun 1975, sebuah satuan RPKAD masuk Balibo, ujung barat Timor Leste, waktu itu Timor-Portugis. Di Jakarta, jajahan Portugis itu dianggap "ancaman komunis di pekarangan Indonesia", jadi, harus "dipasifikasi" dengan memasukannya ke dalam negara kesatuan. Menlu Adam Malik bersedia mengakui hak kemerdekaan Timor, namun ABRI memilih jalan militer. Di Canberra, pemerintahnya melobi Lisbon agar Timor tetap di bawah Portugal, ketimbang di bawah Indonesia atau merdeka, dengan harapan Australia dapat meraih minyak bumi di Celah Timor.
Kelima wartawan asing itu Gary Cunningham, Malcolm Rennie, Greg Shackleton, Tony Stewart, dan Brian Peters tewas konyol pada 16 Oktober tahun 1975 itu. Mereka bukan korban di tengah tembak menembak antara tentara Indonesia dan gerilya Fretilin, seperti diklaim Jakarta.
Anehnya, kelimanya menjadi abu di sebuah toko Cina di Balibo dan Jakarta menyiarkan gambar-gambar kelima wartawan tersebut berpakaian seragam Fretilin untuk memberi pembenaran pada tentara Indonesia yang melakukan pembunuhan kepada wartawan tak bersenjata itu.
BALIBO
film ini mencoba menguak misteri kematian ke 5 wartawan itu dari gaya penuturan film flashback dan tumpang tindih dan dari sudut pandang wanita yang mengalami peristiwa itu juga sejak kecil dimana dia bertemu ke 5 wartawan itu.
Sangat bagus film ini walaupun mungkin memojokkan indonesia tapi aku ga tersinggung malah tersunggih apalagi disalah 1 adegan ada pria (Anthony LaPaglia) makan dan bungkis korannya gambar soeharto hhhohhoohh..dikatain 'manusia indonesia sampah!'
Menilik kualitas dvd BALIBO emang banget oke...bodo amat dicekal film ini.
Film 'The Year of Living Dangerously'
Dibintangi aktor tenar Hollywood, Mel Gibson (produksi 1982), juga dilarang tayang di Indonesia sejak 1983 sampai 1999.
Tak hanya dilarang tayang di Indonesia, meski mengambil setting di Indonesia proses produksi film tersebut dilakukan di Filipina karena tak mendapat ijin dari pemerintah Indonesia saat itu, Orde Baru.
Film 'The Year of Living Dangerously' menceritakan petualangan seorang wartawan ABC Australia, Guy Hamilton yang diperankan Mel Gibson, yang ditugaskan meliput situasi di Jakarta/Indonesia pada tahun 1965, sebelum hingga saat G30S.
Judul film, 'The Year of Living Dangerously', merujuk pada judul pidato kenegaraan Presiden Soekarno tanggal 17 Agustus 1964, "Tahun Vivere Pericoloso", yang dikenal dengan singkatan TAVIP. Dalam bahasa Italia 'vivere pericoloso' berarti "hidup dalam situasi berbahaya".
Aktris Linda Hunt, yang berperan sebagai kontak Guy Hamilton, dianugerahi penghargaan untuk Aktris Pendukung Terbaik pada Perayaan Academy Award tahun 1983. Ini adalah Piala Oscar pertama yang diberikan kepada pemain yang berperan alih kelamin karena Linda Hunt memerankan tokoh pria, sebagai Billy Kwan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar