Kamis, 17 Desember 2009

\ LUNA MAYAT!!! \




"Infotemnt derajatnya lebh HINA dr pd PELACUR, PEMBUNUH!!!! may ur soul burn in hell!!..." begitu tulis pemilik akun @lunmay itu.

itulah tulisan si luna maya di twitter nya dan sontak jadi rame dibahas di koran2 dan infoteinment! Duh...kenapa ga sopan ya nulis kata2 di public domain, apalagi doi selebs terkenal??
Serunya lagi..PWI Jaya seksi infotainment berencana membawanya ke wilayah hukum.Karena ini wilayah PWI Jaya seksi infotainment, mereka sekarang lagi kumpulin bahan benar tidaknya hal itu. Kalau memang dianggap ada unsur pelanggaran hukum kemungkinan akan dibawa ke sana.
Dulu aku sering mengatakan bahwa Google ibarat malaikat pencatat amal baik dan buruk perusahaan.
Nah, di era social media ini, malaikat pencatat amal baik dan buruk ini bertambah dua, yakni Facebook dan Twitter. Dua malaikat baru online ini sekarang gandrung mencatat amal perorangan yang jumlahnya lebih dari 300 juta pengguna Facebook dan 45 jutaan pengguna Twitter.

Sekali kita menulis status di Facebook misalnya, saat itu juga seluruh teman kita berpeluang membacanya. Jika status kita bagus dan menginspirasi teman, maka teman tersebut akan merespon dengan baik, bahkan menulis status kita di halaman Facebooknya. Status itu akan tertulis selamanya di Facebook, sepanjang kita tidak menghapusnya.
Sebaliknya, jika status kita dianggap negatif, menimbulkan rasa marah, maka respon negatiflah yang akan kita dapatkan. Bisa saja, mereka yang tidak suka kemudian menyebarkan “kesan negatif” kita (meski belum tentu status kita negatif menurut kita sendiri) ke teman-teman yang lain. Kalau pun status itu kita hapus, karena kita merasa bersalah misalnya, tetap saja tidak terhapus secara permanen. Dan, celakanya, kita tidak dapat menghapus status teman lain yang menyebarkan “kesan negatif” tadi.

Hal yang sama berlaku di Twitter. Apapun yang kita tulis di Twitter, berpotensi dibaca oleh siapapun juga, bukan hanya follower kita jika status Twitter kita terbuka. Kita bisa saja menghapus apa pun yang kita tulis, namun sekali ada pihak lain yang menyebarkan status kita, maka kita tidak memiliki daya untuk menghapusnya.

Dengan daya catatnya yang luar biasa itulah Facebook dan Twitter kini menjadi wajah kita sesungguhnya di online. Apapun yang kita goreskan di Facebook (entah itu status update, foto, maupun notes) dan Twitter secara bertahap akan membangun sebuah bentuk sesungguhnya siapa kita. Jika banyak amal baik kita tebarkan di kedua jejaring itu, maka akan menjadi lautan catatan amal baik kita. Sebaliknya, jika amal negatif yang kita torehkan, kedua jejaring itu juga tak segan membangun sosok kita yang negatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar