Jumat, 18 Desember 2009

\ malam 1 suro \



Doeloe ketika aku kecil, setiap bulan SURO (1 bulan awal taon baru hijriyah) selalu dibilangin orang tua untuk hati2, katanya bulan suro adalah bulan keramat, banyak bala, musibah dan nyi roro kidul membutuhkan tumbal hehehee...walau ga logis, tapi emang nuansa ketakutan menjalar deh..percaya banget kalau ada kecelakaan dan musibah lain itu karena nyi roro kidul yang "meminta"!
Latar belakang dijadikannya 1 Muharam sebagai awal penanggalan Islam oleh Khalifah Umar bin Khathab, seorang khalifah Islam di jaman setelah Nabi Muhammad wafat. Awal dari afiliasi ini, konon untuk memperkenalkan kalender Islam di kalangan masyarakat Jawa. Maka tahun 931 H atau 1443 tahun Jawa baru, yaitu pada jaman pemerintahan kerajaan Demak, Sunan Giri II telah membuat penyesuaian antara sistem kalender Hirjiyah dengan sistem kalender Jawa pada waktu itu.

Waktu itu, Sultan Agung menginginkan persatuan rakyatnya untuk menggempur Belanda di Batavia, termasuk ingin “menyatukan Pulau Jawa.” Oleh karena itu, dia ingin rakyatnya tidak terbelah, apalagi disebabkan keyakinan agama. Sultan Agung Hanyokrokusumo ingin menyatukan kelompok santri dan abangan. Pada setiap hari Jumat legi, dilakukan laporan pemerintahan setempat sambil dilakukan pengajian yang dilakukan oleh para penghulu kabupaten, sekaligus dilakukan ziarah kubur dan haul ke makam Ngampel dan Giri. Akibatnya, 1 Muharram (1 Suro Jawa) yang dimulai pada hari Jumat legi ikut-ikut dikeramatkan pula, bahkan dianggap sial kalau ada orang yang memanfaatkan hari tersebut diluar kepentingan mengaji, ziarah, dan haul.

Lucunya di masyarakat, malam 1 suro atau awal taon baru islam dijadikan ajang ritual2 kayak larung sesaji di laut selatan, tujuannya sih katanya sebagai bentuk terima kasih kepada Tuhan, tapi terkesan sesembahan untuk Nyi roro Kidul...
Apapun itu namanya tradisi (walau nampak musrik) perlu di lestarikan, ambil sisi positifnya misal dengan acara larung sesasji begitu banyak mengundang wisatawan, praktis menambah devisa negara dan menaikan pendapatan penduduk lokal...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar