Minggu, 05 Juli 2009

\ voice of murder \



-- voice of murderer
Harta yang paling berharga bagi orang tua adalah anak-anaknya. Orang tua yang normal, selalu menganggap anak-anak mereka sebagai permata dunia. Bahwa anak-anak mereka adalah yang terbaik. Lalu apa yang terjadi kalau anak mereka direnggut dari tangan mereka?
Film yang diangkat dari sebuah kisah nyata ini, mencoba menggambarkan apa yang terjadi pada orang tua yang anaknya diculik oleh orang yang kejam. Berbeda dengan film dengan tema sejenis, semacam Ransom yang dibintangi Mel Gibson, apa yang ditampilkan di layar terasa sangat realistis. Penonton diajak untuk merasakan betapa sangat tertekannya orang tua bocah yang diculik. Hal ini digambarkan sangat intens dalam film, yang menjadikan penonton yang kurang akrab dengan gaya penceritaan yang lambat akan merasa bosan.

Tidak ada pahlawan dari film ini. Polisi yang mencoba menjebak si penjahat pun digambarkan kesulitan dalam mengungkap kasus ini. Yang menarik adalah penggambaran dari si penculik. Penculik lebih banyak ditampilkan lewat suaranya. Beberapa adegan memang menampilkan sosoknya. Tapi tetap misterius, seperti halnya kasus ini yang belum terpecahkan. Hal inilah yang menyebabkan film ini menarik, bagaimana penonton dibuat sebal dengan penculik, tanpa ditampilkan bagaimana wujud penculik tersebut secara utuh. Dan kalau diperhatikan, setiap kali suaranya muncul, tidak pernah sampai dua menit agar tidak dapat dilacak oleh polisi.
Film ini mengajak kita untuk lebih menjaga anak-anak kita.

ada film penculikan dari perfilman Asia seperti 'seven days' (korea) dan 'kidnap' (dibintangi Rene Liu, dari mandarin). Film2 penculikan kerap menarik perhatian untuk disimak dan membuat kita bergidik ngilu ngebayangin gimana kalau saudara, adik atau anak2 kita diculik...

ngemeng2, kapan ya indonesia bikin film penculikan yang seram??

Tidak ada komentar:

Posting Komentar